Bola ulir merupakan komponen kritis dalam mesin perkakas, peralatan otomasi, dan mesin presisi. Bola ulir secara langsung memengaruhi akurasi transmisi dan stabilitas operasional. Setelah digunakan dalam jangka panjang, ulir tersebut dapat mengalami keausan atau play berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengganti bola ulir dengan benar.

Pertama, siapkan mesinnya.
Matikan mesin dan putuskan suplai daya untuk memastikan lingkungan kerja yang aman. Selanjutnya, bersihkan area pemasangan untuk mencegah debu masuk ke dalam sistem transmisi. Siapkan alat-alat yang diperlukan, seperti kunci torsi, jangka sorong, gemuk, bola ulir baru, dan tabung pemasangan tambahan.
Selanjutnya, mulai membongkar ulir lama.
Pertama, kendurkan kopling dan braket penahan, lalu hati-hati lepaskan mur dan tutup penopang. Jaga stabilitas selama operasi ini untuk mencegah bola-bola jatuh. Periksa juga bantalan dan rel penuntun; jika sudah aus, gantilah.
Selanjutnya, pasang sekrup baru.
Pertama, masukkan sekrup ke dalam braket penopang untuk memastikan perataan yang tepat. Gunakan pipa bantu untuk mendorong mur ke dalam sekrup secara halus agar mencegah bola-bola jatuh. Lalu, hubungkan poros sekrup ke motor atau ujung penggerak dan kencangkan sekrup hingga torsi yang ditentukan. Pada tahap ini, atur preload untuk memastikan akurasi transmisi dan kelancaran operasi.
Akhirnya, lakukan penyetelan dan pemeriksaan.
Putar poros sekrup secara manual untuk memastikan operasi berjalan lancar tanpa hambatan. Oleskan gemuk yang sesuai untuk memastikan pelumasan yang baik. Setelah daya dinyalakan, lakukan uji coba berjalan pada kecepatan rendah untuk mengamati adanya suara atau getaran abnormal. Jika semua normal, peralatan dapat dioperasikan kembali.
Singkatnya, penggantian ball screw memerlukan prosedur standar dan operasi yang teliti. Pemasangan yang tepat tidak hanya memperpanjang usia peralatan, tetapi juga menjaga operasi presisi tinggi. Selama perawatan, perusahaan sebaiknya secara rutin memeriksa kondisi lead screw dan menggantinya bila diperlukan guna memastikan efisiensi produksi dan kualitas produk.